Akkusativ Jerman-Apa itu Akkusativ?


Akkusativ disebut juga sebagai “Wen-Fall” adalah bentuk Kata benda atau kata ganti yang di pengaruhi oleh kata kerja dan preposisi akkusativ. Akkusativ secara gramatikal masuk dalam kategori Kasus(Fall).

Fragewort (Kata tanya) pada kasus Akkusativ

Di dalam Bahasa jerman, Kata tanya dapat digunakan untuk mengetahui Kasus (Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genetiv) yang di miliki kata benda di dalam kalimat dengan bantuan kata tanya. Kata tanya yang menghasilkan jawaban Akkusativ hanya ada dua, yaitu: Was atau Wen. Sebagai contoh:

  1. Das Mädchen sucht ihren Bruder. (Gadis itu sedang mencari saudara laki-lakinya)

Penjelasan:

“ihren Bruder” adalah kata benda yang memiliki kasus Akkusativ, karena fungsinya di dalam kalimat sebagai objek. Contoh kalimat diatas dapat ditanyakan dengan kata tanya Wer atau Was. Sebagai contoh:

  1. Wen oder was sucht das Mädchen? (Siapa atau Apa yang dicari Gadis itu?)

Penjelasan:

Wen dan Was adalah kata tanya yang menghasilkan jawaban kata benda yang berkasus Akkusativ, karena bentuk kata tanya tersebut membutuhkan jawaban objek.

Contoh lainnya:

  1. Wen liebst du ? (Siapa yang kamu cintai?) 
  2. Wen fragst du? (Siapa yang anda tanya?)
  3. Was brauchst du zum Lernen ? (Apa yang kamu butuhkan untuk belajar?)
  4. Was bringst du zu meinem Geburtstag mit? (Apa yang kamu bawakan ke hari ulang tahunku?)

ArtikelAdjektiv dan Pronomen pada kasus Akkusativ

Beberapa jenis kata yang mendampingi atau menggantikan kata benda di dalam Bahasa jerman juga harus disesuaikan dengan Kasus yang dimiliki kata benda. Jadi, apabila kata benda memiliki Kasus Akkusativ, maka jenis kata lainnya juga memiliki Kasus Akkusativ. Jenis kata tersebut seperti: Artikel, Adjektiv (Kata sifat) dan Pronomen (Kata ganti).

Artikel dan Adjektiv pada kasus Akkusativ

Berikut ini adalah bentuk Artikel dan Adjektiv pada kasus Akkusativ. Jadi, apabila kata benda memiliki kasus Akkusativ dan di damping dengan Artikel atau Adjektiv, maka Artikel dan Adjektiv tersebut juga memiliki kasus Akkusativ. Berikut inilah bentuk Akkusativ untuk Artikel dan Adjektiv.

Deklinasi Artikel pada Kasus Akkusativ

Artikel bestimmter Artikel unbestimmter Artikel
Maskulin den einen
feminin die eine
neutral das ein
plural die

Sebagai contoh:

  • Ich habe einen Apfel (Saya memiliki sebuah apel)

Penjelasan:

Pada kata kerja “haben” kata bendanya yaitu “Apfel” dan merupakan objek langsung.

Deklinasi Artikel dan Adjektiv pada kasus Akkusativ

Genus Bestimmter Artikel Unbestimmter Artikel Kein Artikel
Maskulin den lieben Bruder einen lieben Bruder lieben Bruder
Feminin die liebe Schwester eine liebe Schwester liebe Schwester
Neutral das liebe Kind ein liebes Kind liebes Kind
Plural die lieben Eltern lieben Eltern liebe Eltern

Penjelasan:

Bruder, Schwester, Kind dan Eltern adalah contoh kata benda pada kasus Akkusativ. “lieb” adalah contoh kata sifat yang mendampingi kata benda tersebut. Pada unbestimmter Artikel, bentuk tersebut berlaku juga untuk Possessivartikel. Pada contoh tabel diatas, jenis kata Artikel dan Adjektiv yang mendampingi kata benda mengalami perubahan (Deklinasi).

Pronomen pada kasus Akkusativ

Berikut ini adalah bentuk Pronomen pada kasus Akkusativ. Terdapat beberapa macam Pronomen, seperti: Personalpronomen (kata ganti orang), Possessivpronomen (Kata ganti kepunyaan sebagai pendamping kata benda) dan Possessivpronomen (kata ganti kepunyaan sebagai pengganti kata benda). Jadi, apabila kata benda memiliki kasus Akkusativ dan di dampingi atau digantikan dengan Pronomen, maka Pronomen tersebut juga memiliki kasus Akkusativ. Berikut inilah bentuk Akkusativ dan perubahannya untuk Pronomen.

Personalpronomen (Kata ganti orang) pada Akkusativ

Personalpronomen Arti
mich saya
dich kamu
ihn dia (laki-laki)
sie dia (perempuan)
es dia (benda)
uns kami/kita
euch kalian
sie mereka
Sie Anda (baru kenal)

Sebagai contoh:

  1. Wen liebst du ? (Siapa yang kamu cintai?) 
  2. Ich liebe dich. (Aku mencintaimu)

Penjelasan:

“dich” adalah kata ganti orang untuk kamu. Kasusnya adalah Akkusativ, karena “dich” adalah objek di dalam kalimat yang diminta oleh kata tanya “wen”.

Possessivpronomen als Begleiter (Kata ganti kepunyaan sebagai pendamping kata benda)

Maskulin Feminin Neutral Plural Arti
meinen meine mein meine Kepunyaan saya
deinen deine dein deine Kepunyaan kamu
seinen seine sein seine Kepunyaan dia (laki-laki)
ihren ihre ihr ihre Kepunyaan dia (Perempuan)
seinen seine sein seine Kepunyaan dia (benda/neutral)
unseren unsere unser unsere Kepunyaan kami/kita
euren eure euer eure Kepunyaan kalian
ihren ihre ihr ihre Kepunyaan mereka
Ihren Ihre Ihr Ihre Kepunyaan Anda

Possessivpronomen als Ersatz (Kata ganti kepunyaan sebagai pengganti kata benda)

Maskulin Feminin Neutral Plural Arti
meinen meine meins meine Kepunyaan saya
deinen deine deins deine Kepunyaan kamu
seinen seine seins seine Kepunyaan dia (laki-laki)
ihren ihre ihres ihre Kepunyaan dia (Perempuan)
seinen seine seins seine Kepunyaan dia (benda/neutral)
unseren unsere unsers unsere Kepunyaan kami/kita
euren eure eures eure Kepunyaan kalian
ihren ihre ihres ihre Kepunyaan mereka
Ihren Ihre Ihr Ihre Kepunyaan Anda

Penjelasan:

Yang membedakan antara Possessivpronomen sebagai pendamping dan pengganti kata benda adalah bentuk perubahannya (Deklinasi) di Neutral dan penggunaannya dalam kalimat. 

Kapan Akkusativ digunakan?

Kata benda (Nomen) dalam Bahasa jerman mendapatkan Kasus tergantung dari Verben, Adjektiven atau Präpositionen yang mempengaruhinya. Artinya, Nomen atau Pronomen memiliki kasus Akkusativ tergantung dari Verben, Adjektiven atau Präpositionen.

Als direktes Objekt

Yang dimaksud disini adalah ketika kata kerja memungkinkan dua jenis Objek yaitu Objek langsung dan Objek yang di tuju (disebut Objek tidak langsung) oleh kata kerja. Objek yang langsung tersebut masuk kedalam kasus Akkusativ. Sebagai contoh:

  1. Ich gebe dir die Blumen. (Aku memberikan kamu Bunga)

Penjelasan:

“dir” dan “die Blumen” merupakan objek dari kata kerja “geben”, namun “die Blumen” adalah objek langsung dari kata kerjanya dan “dir” adalah Objek yang di tuju dari kata kerja tersebut.

  • Er schenkt mir ein Auto. (Dia menghadiahkanku sebuah Mobil)

Penjelasan:

Objek langsungnya adalah “Auto”.

Catatan:

“Untuk objek yang tidak langsung kasusnya adalah dativ. 

Beberapa contoh Kata kerja yang membuat kata benda menjadi kasus Akkusativ als direktes Objekt dalam kalimat: 

  1. Wünschen. Sebagai contoh: 

Ich wünsche dir einen schönen Tag. (Aku mendoakan agar kamu memiliki hari yang indah)

  • Empfehlen. Sebagai contoh:

Ich empfehle dir ein gutes Hotel. (Aku menyarankan kamu sebuah hotel yang bagus)

  • Sagen. Sebagai contoh: 

Ich sage dir die Wahrheit. (Aku mengatakan ke padamu Kebenaran)

  • Schreiben. Sebagai contoh:

Ich schreibe meinem Vater einen Brief. (Aku menuliskan sebuah surat ke Ayahku)

Beberapa contoh kata kerja lainnya yang membuat nomen atau pronomen memiliki kasus Akkusativ als direktes Objekt:

  1. Schicken
  2. Tragen
  3. Stehlen
  4. Zeigen
  5. Leihen
  6. Bringen

Akkusativobjekt

Yang di maksud disini adalah ketika kata kerja hanya memiliki satu jenis Objek yaitu Objek langsung. Objek langsung tersebut menjadi kasus Akkusativ. Contoh kata kerja tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Essen. Sebagai contoh:

Ich esse einen Apfel. (Saya memakan sebuah Apel)

Penjelasan:

“Apfel” merupakan Objek langsung dari kata kerja “essen”.

  • Haben. Sebagai contoh:

Ich habe ein Handy. (Saya memiliki sebuah Handphone)

Penjelasan:

“Handy” merupakan Objek langsung dari kata kerja “haben”.

Beberapa contoh Kata kerja lainnya yang membuat kata benda menjadi kasus Akkusativobjekt dalam kalimat: 

  1. Brauchen. Sebagai contoh:

Die Kinder brauchen neue Schuhe. (Anak-anak membutuhkan sepatu baru)

  • Verstehen. Sebagai contoh:

Ich verstehe dich. (Aku memahami kamu)

  • Lesen. Sebagai contoh:

Ich lese ein Buch. (Aku membaca sebuah buku)

  • Suchen. Sebagai contoh:

Ich suche meinen Hund. (Aku mencari anjingku)

Beberapa contoh kata kerja lainnya yang membuat nomen atau pronomen memiliki kasus Akkusativobjekt:

  1. Hören
  2. Bestellen
  3. Kaufen
  4. Vergessen
  5. Verlieren
  6. Bekommen

Verben mit zwei Akkusativobjekten

Artinya adalah Kata kerja dengan dua Objek Akkusativ, maksudnya adalah dimana kata kerja tertentu memiliki dua Objek langsung. Contoh kata kerja tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Nennen. Sebagai contoh:

Er nennt mich einen Vogel (Dia menamakan ku seekor burung)

Penjelasan:

“mich” dan einen “Vogel” adalah dua Objek langsung dari kata kerja nennen

  • Fragen. Sebagai contoh:

Ich frage dich etwas. (Aku bertanya sesuatu ke padamu)

Penjelasan:

“dich” dan “etwas” adalah dua Objek langsung dari kata kerja fragen

  • Lehren. Sebagai contoh:

Mein Lehrer lehrt mich die deutsche Sprache. (Guruku mengajariku bahasa jerman)

Penjelasan:

“mich” dan “die deutsche Sprache” adalah dua Objek langsung dari kata kerja lehren.

Akkusativ nach Präpositionen

Artinya adalah Akkusativ setelah Preposisi (Kata depan), yang di maksud adalah beberapa kata depan (Preposisi) tertentu membuat Nomen dan Pronomen harus menjadi kasus Akkusativ, tanpa menghiraukan kata kerjanya. Apa saja kata depan (Preposisi) tersebut:

Um

“Um” di gunakan dalam pernyataan tempat, waktu dan angka. Sebagai contoh:

  1. Der Unterricht beginnt um 8:30 Uhr (Pengajaran di mulai pada jam 8:30)

Penjelasan:

“um” pada contoh diatas bermakna preposisi keterangan waktu. Kata setelahnya menjadi Akkusativ tanpa menghiraukan fungsi dari kata kerjanya.

  • Ich gehe um die Ecke (Aku pergi ke pojok/sudut) 

Penjelasan:

“um” pada contoh diatas bermakna preposisi keterangan tempat. Kata benda “die Ecke” menjadi Akkusativ tanpa menghiraukan peran kata kerjanya.

  • Der Preis steigt um 2,5 %. (Harganya naik ke 2,5 %) 

Penjelasan:

“um” pada contoh diatas preposisi pernyataan angka. Kata setelahnya menjadi Akkusativ.

Durch (melewati/melalui)

“Durch” di gunakan untuk pernyataan tempat dan kalimat pasif. Sebagai contoh:

  1. Die Katze kommt nicht durch die Tür ins Haus. (Kucing itu tidak bisa masuk ke rumah melalui Pintu)

Penjelasan:

“durch” diatas adalah preposisi untuk keterangan tempat. Kata setelahnya “die Tür” menjadi Akkusativ.

  • Durch Übung wird man etwas meistern. (Melalui latihan seseorang akan menguasai sesuatu)

Penjelasan:

“durch” diatas adalah preposisi untuk kalimat pasif. Kata setelahnya “Übung” menjadi Akkusativ.

Ohne (Tanpa)

“Ohne” adalah lawan kata “mit”. Sebagai contoh:

  1. Ohne deine Erklärung verstehe ich nicht. (Tanpa penjelasan kamu, aku tidak paham)

Penjelasan:

“ohne” diatas adalah preposisi yang membuat kata setelahnya “deine Erklärung” menjadi Akkusativ.

Bis (Sampai)

“Bis” di gunakan untuk pernyataan tempat, waktu atau angka. Sebagai contoh:

  1. Der Zug färht nur bis Aachen. (Kereta hanya menuju sampai Aachen)

Penjelasan:

“bis” diatas adalah preposisi untuk keterangan tempat. Kata setelahnya “Aachen” menjadi kasus Akkusativ.

  • Der Kurs dauert bis 15:00 Uhr. (Kursusnya berdurasi sampai jam 15:00)

Penjelasan:

“bis” diatas adalah preposisi untuk keterangan waktu. Kata setelahnya menjadi Akkusativ.

  • Lisa kann schon bis 100 zählen. (Lisa sudah bisa menghitung sampai 100)

Penjelasan:

“bis” diatas adalah preposisi untuk keterangan angka. Kata setelahnya menjadi Akkusativ.

Für (Untuk)

“Für” di gunakan untuk pernyataan waktu atau pernyataan untuk sesuatu. Sebagai contoh:

  1. Ich bringe etwas für dich mit. (Aku membawakan sesuatu untukmu)

Penjelasan:

“für” adalah preposisi yang membuat kata setelahnya menjadi Akkusativ.

  •  Ich bin für drei Tage in Jakarta. (Saya di jakarta selama 3 hari)

Penjelasan:

“für” diatas adalah preposisi untuk keterangan waktu. Kata setelahnya menjadi Akkusativ.

Gegen

“Gegen” di gunakan dalam pernyataan perkiraan waktu atau angka dan pergerakan dengan menyentuh. Sebagai contoh:

  1. Ich komme gegen 13:00 Uhr an. (Aku tiba kurang lebih jam 13:00.

 Penjelasan:

“gegen” diatas adalah preposisi untuk keterangan perkiraan waktu. Kata setelahnya menjadi Akkusativ.

  1. Das Handy ist gegen 400 $ zu verkaufen. (Handphone itu kira-kira di jual 400 $)

Penjelasan:

“gegen” diatas adalah preposisi untuk keterangan perkiraan angka. Kata setelahnya adalah Akkusativ.

  • Er fährt mit dem Auto gegen einen Baum. (Dia mengendarai mobil menabrak/menyerempet pohon)

Penjelasan:

“gegen” diatas adalah preposisi yang membuat kata setelahnya Akkusativ.

Adjektive mit Akkusativ

Adalah kata sifat dengan Akkusativ. Kata sifat tersebut hanya ada pada informasi ukuran dan jumlah. Apa saja sifat tersebut:

  1. Alt (usia). Sebagai contoh:

Das Baby ist einen Monat alt (Bayi itu berusia satu bulan)

  • Breit (luas). Sebagai contoh:

Der Tisch ist einen Meter breit. (Meja itu lebarnya satu meter)

  • Hoch (tinggi). Sebagai contoh:

Die Kommode ist einen Meter zwanzig hoch. (Lemari itu tingginya satu meter dua puluh)

  • Schwer (berat). Sebagai contoh:

Der Sack ist einen Zentner schwer. (Tas itu beratnya satu kilogram)

  • Tief (kedalaman). Sebagai contoh:

Das Loch ist einen Meter tief. (Lobang itu kedalamnnya satu meter)

  • Lang (panjang). Sebagai contoh:

Das Sofa ist einen Meter lang. (Sofa itu panjangnya satu meter)

Catatan;

Biasanya ukuran yang di pakai adalah, bulan (Monat), meter (Meter), Kilogram ( Zentner).

Kata bendanya (Nomen) adalah objek langsung dari kata sifat”

Kata kerja yang di pakai adalah sein”

Beri Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  1. Saya mengerti dengan artikel di atas
    Saya akan belajar bahasa Jerman lebih dalam lagi supaya saya mengerti dengan kalimatnya

error: Content is protected !!